Pustaka Guahira

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Perang konvoi Sukabumi - Cianjur 1945 - 1946
Penanda Bagikan

Text

Perang konvoi Sukabumi - Cianjur 1945 - 1946

Yoseph Iskandar, - Nama Orang; Dedi Kusnadi, - Nama Orang; Jajang Suryani, - Nama Orang; Hery Sudiono, - Nama Orang;

Perang Konvoi yang berlangsung di front Jawa Barat, beberapa bulan setelah proklamasi, hanyalah satu dari peristiwa penting sejarah yang belum sepenuhnya terdokumentasi. Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jendral Sir Philip Chritison (Inggris) sebagai perwakilan Sekutu, memasuki Indonesia untuk menjalankan misi Internasional melucuti serta memulangkan balatentara Jepang, dan mengirimkan perbekalan serta memulangkan tawanan perang dan interniran atau Allied Prisoners of War and Internees (APWI). Misi yang seharusnya berjalan damai, sayangnya berubah menjadi medan perang baru bagi tentara Inggris. Perkembangan yang mencemaskan ini tidak terlepas dari peran Belanda yang mendompleng masuk di belakang Sekutu. Perang Konvoi yang terjadi di sepanjang jalan antara Bogor-Cianjur-Sukabumi-Bandung berlangsung dalam dua periode. Perang pertama terjadi pada 9-12 Desember 1945 dan berpusat di Bojong Kokosan. TK R bersama barisan laskar berhasil memukul konvoi Sekutu meski dengan persenjataan seadanya. Perang kedua terjadi pada 10-14 Maret 1946 dan puncaknya terjadi saat pengepungan terhadap tiga batalion Inggris di tengah kota Sukabumi. Aksi TRI bersama barisan laskar menjadi mimpi buruk bagi tentara Inggris. Bahkan para tentara Gurkha dari Nepal dan Batalyon Jats dan Patiala dari India yang sudah sangat terkenal sebagai mesin perang yang menakutkan dibuat tidak berdaya menghadapi gempuran pejuang Republik. Kekalahan ini meyakinkan Inggris dan Sekutu akan keberadaan TRI sebagai kesatuan tentara regular di bawah negara yang berdaulat. Peristiwa ini juga, bersama dengan perang “Bandung Lautan Api’, memaksa Sekutu kembali memasuki meja perundingan dan akhirnya bersedia melibatkan pihak Indonesia dalam misi APWI. Lewat perundingan di Yogyakarta tanggal 2 April 1946, yang disebut “Djogjakarta Agreement”, kemudian dibentuk suatu badan pelaksanaan yang dinamai POPDA (Panitia Oeroesan Pengangkoetan Djepang dan APWI), terdiri dari tenaga sejumlah instansi pemerintah yang terkait, dengan berintikan TRI untuk membantu misi Sekutu. Perang Konvoi adalah sebuah catatan prestasi penting bagi TRI, khususnya Resimen Sukabumi bersama barisan Hizbullah, Sabilillah, Pesindo, Banteng, Pemuda Proletar, KRIS, PRD, Laskar Merah dan laskar lainnya di bawah koordinasi komando Letkol Eddie Soekardi. Kemenangan ini menjadi bagian dari sejarah keberhasilan TKR/TRI sebagai tentara profesional Indonesia dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di kancah percaturan dunia Internasional. Keberasilan ini juga memaksa dunia internasional untuk mengakui keberadaan Negara Republik Indonesia yang berdaulat.


Ketersediaan
#
Pustaka Guahira 335.02 YOS p
PG00082H
Tersedia
#
Pustaka Guahira 335.02 YOS p
PG00083H
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
335.02 YOS p
Penerbit
Yogyakarta : Matapadi Presindo., 2016
Deskripsi Fisik
xvi, 202 halaman: ilustrasi ; 21 cm,
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-1634-18-2
Klasifikasi
335.02
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan pertama
Subjek
Perang Konvoi
Jawa Barat
Info Detail Spesifik
Perang Konvoi yang berlangsung di front Jawa Barat, beberapa bulan setelah proklamasi, hanyalah satu dari peristiwa penting sejarah yang belum sepenuhnya terdokumentasi. Allied Force Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Sir Philip christison (Inggris) sebagai perwakilan Sekutu, memasuki Indonesia untuk menjalankan misi internasional melucuti serta memulangkan balatentara Jepang, dan mengirimkan Perbekalan serta memulangkan tawanan perang dan interniran atau Allied Prisoners of War adn Interness (APWI).
Pernyataan Tanggungjawab
disusun oleh, Yoseph Iskandar, Dedi Kusnadi, Jajang Suryani ; Editor, Hery Sudiono
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Pustaka Guahira
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Berdiri sejak 2003, Pustaka Guahira tidak hanya melayani sirkulasi perpustakaan, melainkan wadah pengembangan sumber daya manusia dengan mengadakan diskusi dan pelatihan secara berkala, dengan skil yang dibutuhkan sesuai zaman.

 

PELATIHAN

Cari

Masukkan satu atau lebih kata kunci untuk judul, penulis, atau subjek.

Donasi Untuk Pustaka

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?