Text
Koleksi Puisi Bebas Bumi, Banjir, Dan Garis
Kejadian-kejadian ironis yang manusia alami, rasakan, dan resahkan pada abad ke-21 ini merujuk pada sebuah penegasan akan pentingnya hati nurani, sentuhan lembut romansa, dan moral selain akal dan ilmu pengetahuan yang diunggulkan.
Manusia mengalami, merasakan, dan meresahkan ketimpangan perilaku dan keputusan sesamanya, keluarganya, pemimpinnya, bangsanya, alamnya, masyarakatnya, dan perbedaan sikap dan nilai yang dianutnya kepada Tuhan Yang Maha Esa di mana yang bermodal materi diagungkan dibandingkan yang bermoral dan beriman.
Tulisan ini hadir mengekspresikan resah dan gejolak penulis dalam memandan dan memahami keberadaan manusia, lingkungan alam, dan lingkungan sosial (geografi sosial) dengan tindak-tanduk kebinekaan ada dan terjalin yang sarat akan pesan romansa dan moral. Perbedaan sudut pandang terhadap suatu persoalan dan/atau peristiwa kehidupan di bumi di mana manusia menjadi aktor penggerak utama pembaharuan, pemulihan, dan kemajuan bangsanya melalui ekspresi seni (puisi) yang manis nan mampu menggugah hati nurani manusia lainnya untuk membayangkan dan memahami nilai-nilai apresiasi dan pola pikir keberagaman manusia terhadap lingkungan sekitarnya.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Mengajakmu Bermain Layang Layang: Antologi Puisi | Cetakan I, 2011 | id |
Kitab Super Lengkap Peribahasa & Pantun Indonesia | Cet II, 2021 | id |
Kitab Dan Karya Sastra Bersejarah Di Indonesia | Cetakan Pertama | id |